Istriku Bercadar

Di saat kampus di ibukota dihebohkan dengan larangan bercadar bagi mahasiswinya dan disaat larangan dosen mengajar menggunakan cadar karena alasan menghalangi interaksi dosen dan mahasiswa/wi nya, saat inilah istriku bercadar.
Mungkin betul apa kata pejuang jaman dulu hilang satu tumbuh seribu. Satu dilarang seribu tumbuh dan istriku kali ini salah satunya.


Alhamdulillah karena bagi saya ini adalah hal yang baik. Bukankah seharusnya kita semua semakin taat kepada Alloh.
Semakin hari harus semakin bisa menundukan pandangan dari hal - hal yang haram sebagaimana dicantumkan dalam surat  Anu Nur ayat 30-31

"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".

"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."

Mungkin perihal bercadar ulama terbagi menjadi beberapa golongan tapi tidak ada satupun yang mengharamkannya. Pendapatnya hanya dianjurkan (sunah) dan wajib. Silahkan bisa di buka penjelasannya dari webnya muslim.or.id Hukum Memakai Cadar dalam Pandangan 4 Mahzab.

Berkaitan dengan istri saya yang bercadar saya merasa bersyukur ingin rasanya saya ini berbuat lebih baik lagi. Ingsa Alloh

Suatu waktu saya ingin mencoba mewawancarainya secara rahasia. Saya tanya kemudian saya rekam jawabnya. Tujuannya saya ingin tau jawaban spontan untuk kemudian saya bagikan tujuannya mudah -mudahan menginspirasi wanita - wanita lain untuk segera menutup auratnya.


Namun ternyata tidak berhasil. Istri saya lebih hebat, dia tahu jika saya merekammnya. "mencurigakan" katanya. :D
Ketahuan deh dan dimatikan deh...

Namun setelah itu ada juga diskusi kecil yang mudah - mudahan bisa bermanfaat untuk kita semuanya.
Kesimpulannya seperti ini.
Katanya bercadar lebih tenang, tidak banyak mata jelalatan, orang lain jadi lebih menghargai.
Yang biasanya banyak yang becanda mengajak ngobrol yang tidak jelas jadi tidak ada.


Katika mendengar kata jelalatan langsung teringat apa mataku jelalatan? hemmm

Ternyata wanita tidak suka dengan mata laki - laki yang jelalatan.

Barkaitan dengan bercadar istri saya ada berkisah pada beda kesempatan. Agak lucu nih.

Kemarin katanya membeli beras, tiba - tiba saat sudah membali berasnya baju nyangkut dan sobek bagian bawahnya kemudian istri saya hampir jatuh. Kemudian istri saya bilang "Untung menggunakan cadar jadi ga malu - malu banget." Katanya "biar aja ha ga ketahuan juga mukanya. hehe..he..he....
Solanya kalo tidak menggukan cadar pasti malu banget."

Jujur bagi saya istri bercadar lebih menenangkan, namun saya juga berpikir apakah saya sudah menangkan bagi istri saya?

Dari beberapa jawabannya pada kesempatan yang berbeda nampaknya kegiatan saya tidak begitu menenangkan bagi istri.

Kenapa tidak, karena katanya selalu bikin komentar - komentar diblog dan medsos yang tidak jelas menfaatnya, cekakak cekikilah, kadang komentar dengan perempuan yang ga jelas apa manfaatnya. Jika dilihat dan dibaca dari pada baiknya malah banyak mudzorotnya.

Apakah komentar - komentar cekakak cekikik itu yang bisa meguntungkan?
Menarik kesurga atau keneraka?

Bahkan ketika saya ditanya apa yang sudah didapatkan dengan cekakak cekikik di blog dan media sosial, sangat sulit sekali menjawabnya.

Apakah hasil GA ( Google Adsense) ?
Ataukah ridho Alloh?

Yang dikejar hanya GA saja. Bukankah Alloh yang mengatur Rizki manusia. Jika Alloh tidak Ridho tidak akan jadi apa - apa blog itu sayang.


Saya hanya bisa melirihkan sebuah kata "betul apa yang dikatakan istri saya. Manfaat apa yang sudah saya dapatkan dari semua ini?"


Seperti apa yang menjadi moto saya " Hidup Yang Berhasil Adalah hidup yang Bermafaat"
Dengan demikian jika saya tidak menemukan manfaat yang lebih besar dari apa yang saya lakukan termasuk dalam ngeblog - ngeblog ini berarti saya belum berhasil.

Terimakasih istriku..

3 komentar untuk "Istriku Bercadar"

  1. Bukan apa apa mang, nanti kalau sya lagi mau jadi kelamaan hehe, canda mang

    BalasHapus
  2. Allhamdulillah Pak istri bapak bercadar karena keinginan sendiri. Besyukur bapak pilih istri yang solehah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin mudahan kita semuanya selalu dalam keridoanNya.

      Hapus