Hilangnya Tombol Edit Pada Pengerjaan LHV Tujuan Vessel dan ISP Yang Sudah Terbit

Baru - baru ini seputar Laporan Hasil Verifikasi atau LHV berdasarkan informasi dari dunia surveyor, ternyata ada perubahan yang sangat penting pada web MVP yang digunakan surveyor sebagai tempat dibuatnya LHV. Perubahan yang terjadi ini sederhana, namun sangatlah penting untuk diperhatikan oleh shiper dan oleh surveyor. Mengapa demikian? Mari kita simak penjelasan dibawah ini.

Perubahan Yang Terjadi Pada Sistem MVP

Yang berubah sebetul sederhana, yaitu tombol edit pada pengerjaan LHV titik muat untuk tongkang - tongkang tujuan vessel atau transhipment dan tongkang - tongkang tujuan ISP atau stokpile.

Seperti apa sih berubahnya?

Berikut gambarannya. Perhatikan gambar di bawah ini

ilustrasi perbedaan

Terjadi perubahan pada tombol - tombol yang diberi tanda kotak warna merah. Tombol warna oranye hilang.

Efek dari Hilangnya Tombol Tersebut

Efek yang timbul dari perubahan tersebut sangat terasa bagi pengusaha - pengusaha yang mengalami perubahan tujuan karena bargai hal, seperti perbedaan qualitas hasil verifikasi surveyor. Misalkan hasil TS Tongkang tujuan awal Vessel B 0,30 % sementara dikontrak max 0,20%, mau tidak mau tongkang tersebut harus pindah vessel pada kontrak yang sesuai hasil verifikasi, mesikpun sebelumnya sudah dilakukan analisa di stockpile tapi akurasi analisa di stokpile tidaklah seakurat saat pemuatan. Analisa di stocpile masih memungkinkan terjadinya selisih hasil analisa. Atau karena faktor alam seperti tongkang tidak bisa berangkat karena kandas terpengaruh pasang surut air di muara. Atau bisa jadi karena tongkang rusak/bocor sehingga perlu perbaikan terlebih dahulu sehingga vessel tujuan awal akan terlalu lama jika menunggu perbaikan tersebut.

Masalah - masalah tersebut sepertinya tidak diakomodir pada sistem MVP yang berubah saat ini. Mau tidak mau, suka tidak suka pokoknya tongkang harus sampai ke vessel tersebut. Jika tidak sampai sudah dipastikan shiper akan mengalami kerugian. Dan tentu saja kerugiannya akan sangat besar sekali. 

Mengapa sangat besar sekali, karena pada sistem tersebut shiper jika terjadi perubahan tujuan atau tongkang tidak sampai karena alasan diatas, shiper akan seolah - olah muat dua buah tongkang padahal aslinya hanya satu tongkang saja. Kemudian yang kedua adalah inventori shiper pada sistem akan terpotong oleh togkang - tongkang yang tidak jadi muat ke vessel tujuan awal karena seolah - olah sudah masuk muatan, meskipun akan kembali saat dilakukan finalisasi oleh surveyor di titik penjualan namun sepertinya ada hal yang sangat janggal pada sisi surveyor dan shiper dimana muatan akan tampak besar pada titik muat dan akan lebih kecil pada titik finalisasi penjualan. Hal ini akan menimbulkan pertanyaan pada sisi sureveyor dan shiper dikemudian hari.

Efek lain selain hal diatas untuk surveyor sepertinya tidak ada, karena pada dasarnya surveyor hanya bisa mengerjakan apa - apa yang ada pada sistem yang disedikan oleh pemerintah dalam hal ini esdm. Hanya saja efek lanjutan saja dari apa yang menjadi hambatan shiper akan ber-efek lanjut pada surveyor seperti yang sidah dibahas diatas.

Solusinya

Sebetulnya solusinya shiper dan pemerintah dalam hal ini ESDM, mungkin juga shahbandar dan mungkin tambahan surveyor harus duduk bersama terkait permasalahan ini sehingga muncul solusi yang tepat. Atau jika mau cepat tetap munculkan saja opsi untuk merubah tujuannya tersebut.

Demikian tulisan kali ini. Akhir kata mudah - mudahan ada solusi yang sangat baik untuk kita semuanya. aamiin.

2 komentar untuk "Hilangnya Tombol Edit Pada Pengerjaan LHV Tujuan Vessel dan ISP Yang Sudah Terbit"

  1. Harus beradaptasi lagi ya
    Inilah yang merepotkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah itu sepertinya membuat jadi ribet lagi. Ber efek pada teknis banget. Kita tunggu saja seperti apa nanti solusinya

      Hapus