Istri Yang Nyetir.............

Kali ini saya dan istri melakukan perjalanan ke Banjarmasin,  tujuannya tidak bukan dan tidak lain adalah untuk konsultasi seminar proposal skripsi. Ditambah mengambil laptop yang diperbaiki.

Perjalanan dimulai pukul 8.30 pagi. Dimulai dengan persiapan dan menanyakan baik baik anak kami yang paling kecil Adelia untuk ikut atau tidak.

Dia anak kami itu memutuskan untuk tidak ikut.  Memilih dirumah bersama embah dan hapenya itu menonton kartun di youtube.

Setelah betul betul pasti tidak ikut,  kamipun berpamitan dan meluncurkan menuju kampus untuk mengurus semunar proposal.

Saat itu seperti biasa saya mengemudikan mobil hingga sampai ke kampus. 

Satu jam kemudian kami sampai ditempat perbaikan laptop,  laptop sudah selesai diperbiaki dan tentu saja kami ambil. Didalamnya yang terpenting adalah proposal skripsi. Bahaya jika hilang.

Sesampainya di kampus langsung mengerjakan apa yang sudah direncanakan.  Bimbingan skripsi istri dan mencari persetujuan untuk seminar.

Setelah beberapa lama berurusan hingga hampir selesai dan tinggal menunggu persetujuan saja.  Dosen pengujinya tidak ada.  awwwww....
Padahal hanya tinggal 1 penguji saja yang belum tanda tangan.  Tapi mau bagaimana jika pembimbingnya tidak ada.
Di telpon pun tidak bisa.  Akhirnya di WhatsApp saja dengan harapan suatu saat dibuka.  Ga suatu saat sih harapannya segera di balas. Meski hanya ceklis 1.

Setelah beberapa lama akhirnya kami memutuskan pulang dulu dan menunggu tanggapan penguji.

Seka ga suka,  mau ga mau harus begitu.  Harus pulang istirahat dan bersiap siap.

Saat pulang sayapun menyetir hingga sampai ditengah jalan sayapun gatal gatal.


Entah krnapa jadi gatal. Awalnya sedikit kemudian bertambah banyak dan banyak.  Di tangan kiri,  kanan,  kaki kiri kaki kanan,  perut paha dan lain lain.
Hingga akhirnya demi keamanan dan keselmatan istripun ambil kendali dan saya kekursi belakang.



Hingga akhirnya sampailah di rumah.  Setelah di rumah langsung pergi berobat,  karena kebetulan tempat berobat atau klinik dekat dr rumah. 

Informasi karen aler dan akhirnya diberi beberapa obat dan di suntik vitamin saja suapay vit lagi. 
Alhamdulillah perjalanan lanvar dan sayapun kembali tidak gatal. 

NB Sori catatannya agak agak tidak jelas,  soalnya tulisannya tersendat sendat jadi agak lupa kisahnya.  kelamaan sendatnya. :) 

12 komentar untuk "Istri Yang Nyetir............. "

  1. Alergi debu itu biasanya. Aduh saya jadi malu, saya belum bisa nyetir walau sudah punya SIM A.

    BalasHapus
    Balasan
    1. lah punya sim tapi ga bisa nyetir.
      harus sering mencoba mas

      Hapus
  2. Itu sebelum berangkat belum gatal gatal gitu bang?

    BalasHapus
  3. Belinya vitamin apa, Mas?
    Share juga dong? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya cuman diberitahu suntik vitamin oleh dokternya tidak bertanya vitaminnya apa mas

      Hapus
  4. jadi bukan mau pamerin gatal-gatalnya kan sebenernya mah, tapi mo ngasih tau kalau istrinya bisa nyetir....huh

    BalasHapus
  5. kalau dalam kondisi seperti itu sebaiknya jangan digaruk mas, soalnya semakin diagaruk kesana kesini, akan mudah menyebar karena kuman yang menempel ditangan kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener banget mas. saya garuk malah makin banyak

      Hapus
  6. Bagus kalau ibu-ibu bisa nyetir. Senang kalau mau ke mana-mana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul itu. sesekali kan kalo jalan bareng istri yang nyetir saya cukup pegang hape saja sambil teleponan :D

      Hapus