Alhamdulillah Untung Dari SAHAM

untuk dari saham
Semenjak pembelian saham kembali setelah lama tidak beli saham karena saya menilai saham termasuk kedalah hal yang subhat sehingga saya menjadi bimbang dan stop jual beli saham. Hingga akhirnya saya menemukan semuah kalimat yang bagi saya mendorong untuk menguasainya.

Kisah tersebut saya tulis pada dua tulisan saya sebelumnya, yaitu
1. Bingungnya Investasi SAHAM ( Perkelahian Batin)
2. Kembali Ikutan Nabung Saham

Dan inilah kisa dalam tulisan ke tiga saya.

Saya beri judul tulisan ini dengan sebuah ungkapan "Alhamdulillah Untung Dari SAHAM".

Ungkapan ini ini saya gunakan sebagai judul artikel ini karena pada kesempatan kali ini ingin melanjutkan tulisan selanjutnya yaitu apa yang akan saya lakukan dengan saham yang saya beli, apa yang terjadi dengan pembelian saham saya, untung atau rugi.

Oke mari saya lanjutkan.

Ketika berbicara utung atau rugi jelas untung, karena dijudulnyapun saya sudah mengatakan Alhamdulillah Untung. Namun sebelum itu terjadi dan setelah itu terjadi apa yang saya lakukan dan untuk apa sayalakukan.

Itulah yang ingin saya ceritakan disini.

Kisah Pembelian Saham Episode 3

Akhirnya setelah beberapa hari saya memegang saham RIMO saya jual juga. Ketika itu nilai keutungan mencapai 7.2 % namun saat saya jual kembali anjlok ke 4.8 %.

Ketika saya menjual saham ini sebetulnya agak membuat saya goyah. Bukan karena pas saya jual sedang turun keuntungannya melainkan saya hawatir terjadi salah arah dari tujuan awal yaitu menabung saham. Karena yang saya lakukan  jual beli dalam waktu singkat. Pertetangan batinpun kembali berkejolak.
Namun demikian setelah mikir penjualan tetap saya lakukan karena saya ingin mengganti saham saya dengan perusahaan yang menurut saya lebih bisa menjadi tabungan.

Akhirnya setelah saya posisikan untuk jual dan ternyata dalam sesaat langsung laku. Setelah itupun saya mencari penggantinya yang bisa memenuhi kriteria saham yang saya mau. Dengan tambahan kriteria tertentu.

Kriteria yang saya tetapkan sebagai berikut :

1. Saham Syariah
2. Sesuai Budget
3. Grafik sahamnya bagus tidak turun teruss. Jika kondisi turun terus hawatir bangkrut. Kalo naik turun tidak masalah.
Dalam hal grafik naik turun ini saya memiliki anggapan jika grafiknya naik turun seperti gunung dan lembah maka saya mencari yang sedang berada di lembah karena saya pikir pengusaha tidak mungkin ingin usahanya rugi terus. Jika sebelumnya bisa naik kenapa tidak bisa mengulang kenaikan lagi. Jadi grafik begitu saya berfikir aman.
4. Volume penjualan dan pembelian tinggi.
Saya beranggapan jika volumenya banyak artinya banya saham yang keluar masuk aman saja untuk jual dan beli tidak akan kehabisan stok dan tidak akan kehabisan pembeli.
5. Banyak yang beli dan banyak yang jual.
Ini juga sama banyak yang jual dan beli yang yang menawar dan menjual. Saya beranggapan ini akan aman untuk kedepannya.
Jika pembelinya hanya ada 1 atau 10 sangat menghawatirkan suatu saat nanti saat kita mau jual siapa yang mau beli?
Jadi saya mencari yang penjual dan pembelinya banyak.
6. Tidak banyak kasus. Misalkan terdeteksi atau diperkirakan dipermainkan oleh penguasa saham dan lain - lain.

Dengan pertimbangan 6 poin tersebut akhirnya saya pilih beli saham ELSA. Sebetulnya banyak tapi saya tetapkan saja supaya tidak pusing dikepala.

Berikut poinnya.

Dari segi syariah ternyata ELSA ada di Daftar SAHAM syariah.

Untuk harganya masuk budget. Aman saja untuk harga.

Dari segi grafik perkembangan saham. Naik turun menurut saya aman saja. Seperti grafik. Paling tidak kontrol agak panjang.


Untuk informasi Perusahannya.
Jika saya cari tahu tentang perusahan yang memiliki kode emiten ELSA ini yang saya ambil dari Wikipedia Perusahaan ELSA atau PT ELNUSA tbk adalah perusahaan yang  didirikan tanggal 25 Januari 1969 dengan nama PT Electronika Nusantara dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1969. Kantor pusat ELSA berdomisili di Graha Elnusa Lt. 16, Jl. TB. Simatupang Kav. 1B, Jakarta Selatan.

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Elnusa, antara lain: PT Pertamina (Persero) (pengendali) (41,10%), Dana Pensiun Pertamina (19,3%) dan

PT Prudential Life Assurance-REF (9,51%).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ELSA adalah bergerak dalam bidang jasa, perdagangan, pertambangan, pembangunan dan perindustrian. Saat ini, ELSA dan anak usahanya beroperasi di bidang jasa hulu migas dan penyertaan saham pada entitas anak serta entitas ventura bersama yang bergerak dalam berbagai bidang usaha, yaitu jasa dan perdagangan penunjang hulu migas, jasa dan perdagangan hilir migas, jasa pengolahan dan penyimpanan data migas, pengelolaan aset lapangan migas dan jasa telekomunikasi. ELSA juga beroperasi di bidang penyediaan barang dan jasa termasuk penyediaan dan pengelolaan ruang perkantoran kepada anak usaha, pihak berelasi dan pihak ketiga.

Pada tanggal 25 Januari 2008, ELSA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ELSA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.460.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp400,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 06 Februari 2008.

Membaca keterangan ini saya pikir aman saja perusahaanya. Pemilik saham terbesarnya BUMN. Tidak ditemukan banyak kasus

Selanjutnya untuk pembeli dan penjualnya banyak. Saya pikir aman saja.


Akhirnya dari data - data tersebutlah saya putuskan untuk membeli ELSA saja. Ya mungkin sedang turun tapi saya yakin dalam waktu panjang aman.

Dan begitulah setelah beberapa lama saya beli sahamnya turun. hehehehe
Tapi tidak apalah saya pikir itu sementara saja.

Setelah saya beli saham ELSA kemudian saya biarkan saja. Jika nanti ada dana tambahan bisa ditambah lagi. Ingsa  Alloh.

Mudah - mudahan selalu sama dengan judulnya Alhamdulillah Untung Dari SAHAM. aamiin.

Mudah - mudahan halal dan berkah. aamiin

12 komentar untuk "Alhamdulillah Untung Dari SAHAM"

  1. kurang berani bermain saham
    takut rugi besar

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba aja mas. oercobaan dgn modal kecil dulu. d batas minimal

      Hapus
  2. ingin sukses berbagai hal bisnis, jangan takut untuk mencoba peluang baru,

    bermain saham? kenapa takut?

    BalasHapus
  3. sempat juga belajar main saham, tapi akhirnya karena gak terlalu mengerti dan ada rasa gak pede, jadi mundur secara teratur mang. mungkin nanti... ada waktunya kali ya. heee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sambil coba - coba mungkin nanti juga paham mas.

      Hapus
  4. kalau main saham patuh Syariah..bagus.

    tidak timbul isu halal atau haram

    BalasHapus
    Balasan
    1. ia mas hanafi supaya tidak bisa halal pilih yang syariah

      Hapus
  5. Alhamdulillah kalau gitumah,,, yang penting konsisten aja dalam mempelajari sesuatu heheh... temen blog saya juga ada yang sering bahas macem ini, si sabda asal medan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. ia mas konsisten yang penting. ciba saya cari ah. cari cari pengalamannya

      Hapus
  6. semoga berkah ya, saya juga investasi di saham, tapi bukan sebagai trader melainkan investor. Saya beli KLBF, PPRO dan TLKM, di minggu awal setelah pembelian profit, tapi sejak dollar menguat ihsg turut turun begitu juga dengan saham pilihan saya.

    Sekarang minus, tapi saya ga khawatir sama sekali karena saham yang saya pilih blue chip dan mengharapkan deviden saja setiap tahun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. harus begini yang aman ya. nunggu bagi deviden saja

      Hapus