Cerita Dulu Waktu Saya Masih SD

Sedikit berkisah tentang sekitar 25 tahun yang lalu, yup betul sekali kurang lebih 25 tahun yang lalu. Saat itu saya sedikit mengalami gangguan dengan kesehatan terlebih dengan kesehatan tulang. Kenapa menjadi tidak sehat karena waktu itu saya mengalami kecelakaan yang mengakibatkan salah satu tulang saya patah. 

Ceritanya seperti ini.


Waktu itu saya masih sekolah SD disalah satu SD dikampung saya. 
Hari - hari sekolah seperti pada umumnya. Berangkat pagi sekali setelah subuh, waktu itu belum ada angkot dan sampai sekarang pun memang tidak ada angkot sih. hehe

Bedanya jika dulu berangkat subuh berjalan bersama teman - teman dipinggir jalan aspal dan tidak pernah terlewat juga jalan setapak melewati area perkebunan. Yang paling menjadi kenangan sampai saat ini adalah pas berada di area jalan atau perkebunan yang lebih tinggi yang tersinari matahari pagi rasanya itu wah... hangat sekali. 

Coba saja bayangkan dari badan ini yang melewati jalan yang rimbun, dingin karena pohon masih berselimut embun, kemudian keluar dari area tersebut dan memerima limpahan hangatnya sinar matahari pagi. Rasanya itu wah... hangat...
Begitulah kenangan cerita keberangkatan pagi.

Begitupun saat pulang sekolah, seperti pada umumnya waktu itu. Semua pulang bersama dengan berjalan, dan terkadang diselingi lari - lari kecil sambil bergurau untuk menghilangkan penatnya pelajaran yang sudah dilewati bersama disekolah tadi. Tentu saja masih melewati jalan yang sama dengan jalan waktu pagi berangkat. 

Begitulah rutinitas setiap hari saya berangkat dan pulang sekolah.

Hingga akhirnya mendekati waktu ujian praktek disekolah. Waktu itu saya sangat bersemangat sekali menghadapi ujian prakatek tersebut karena saya merasa sudah bisa. 

Saya merasa gembira sekali.

Namun kesalahan patal saya lakukan, karena merasa hati gembira sekali akhirnya saya meluapkannya dengan berlari, dilanjutkan dengan meloncati pagar sekolah. Tindakan yang pertama sangat sukses merasa seperti jagoan bisa berlari dan berhasil melompati pagar sekolah. Namun pada kesempatan kedua saya terpeleset yang menyebabkan tangan saya patah, full patah bukan retak.

Sayapun pingsan, ujian praktek tidak saya ikuti, dan sayapun dibawa berobat, bukan ke dokter tapi mantri tulang. Luar biasa sakitnya waktu tangan yang patah ini ditarik kemudian diluruskan dan diikat. Sakit sekali, hanya bisa meng auh aja sambil takbir dan istigfar. Meski sebelunya sudah dikasih aba - aba akan ditarik tetap saja rasanya luar biasa sakitnya.

Namun demikian saya masih merasa bersyukur hanya tangannya yang patah dan sudah dibaiki meski pada malam harinya tidak bisa tidur sedikitpun karena sakitnya tidak berhenti juga. Tidak ada obat penahan rasa sakit atau apapun waktu itu selain air putih. Hingga esok paginya saya dibawa kembali ke mantri tulang, saya meminta untuk dilonggarkan ikatannya biar tidak terlalu sakit atau diapain lah biar tidak sakit.

Dan kali ini setelah ikatan agak dilonggrakan saya diberikan obat penahan rasa sakit. Entah kenapa kemarinnya mereka lupa memberikan obat tesebut. Mungkin merekapun panik. Selanjutnya Alhmdulilah setelah minum obat tersebut rasanya lebih baik bisa bernapas dari rasa sakit yang nyut-nyutan. Tentu saja obat penahan rasa sakit ini menjadi salah satu obat andalan setiap paling tidak 3 kali sehari.

Sayapun dirumah melupakan ujian praktek yang sedang dilaknakan disekolah dan entah bagaimana hasilnya. 

Jika saya pikir saat ini pelajaran penting yang bisa dipetik waktu itu adalah memang tidak baik merasa paling bisa karena itu adalah sombong dan sifat sombong itu adalah sifat yang bisa menghancurkan diri ini.

Oia ada yang saya ingat, saat kembali dari mantri tulang saya disarankan untuk mengkonsumsi susu yang baik untuk mendukung penguatan tulang. Pak mantri tulang tidak bilang merknya apa ataupun belinya dimana, beliau hanya bilang yang penting belilah susu dengan merk susu yang baik untuk kesehatan cari saja sendiri. Waktu itu orang tua saya kebingunan karena kami memang agak jauh dari kota tidak banyak toko - toko yang menjual susu, apalagi yang rekomendasi untuk menguatkan tulang atau untuk kesehatan tulang.
Sampai akhirnya waktu itu tidak jadi membelinya. Begitulah kehidupan kami waktu itu.

Kurang lebih 2 bulan saya dirumah, sekolah memberikan beberapa tugas untuk saya kerjakan dirumah supaya nilai sekolah saya tidak kosong. Waktu itu dikampung saya belum ada yang namanya sekolah online sehingga semuanya dilakukan manual saja. Guru menitipkan bahan - bahan ajar ke teman yang dekat dengan rumah.  Alhamdulillah gurunya pada baik saya, alhamdulillah saya tidak dimarahi juga karena kelakuan saya yang tidak patut ditiru tersebut. Cuman saya bertekad saja tidak melakukan hal hal konyol seperti itulagi.

Dan saat ini alhmdulillah sudah baik dan sayapun sudah memiliki 3 anak. Dengan kejadian tersebut saya lumayan cerewet pada anak. heheh...

Sekian dulu kisah kali ini yang saya kisahkan tadi malam pada anak saya sebelum tidur, semoga menjadi pelajaran.

10 komentar untuk "Cerita Dulu Waktu Saya Masih SD"

  1. Terimakasih kak sdh berbagi cerita🙏🙏

    BalasHapus
  2. Menceritakan masa kecil memang membuat kita bahagia saat mengingat masa kecil...

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul sekali untuk yang bahagia teringat jadi bhagia, namun pas yang sedih jadi keingatan juga sedihnya

      Hapus
  3. Mengingat kan saya waktu SD..waktu yang tak akan pernah kembali dimasa itu.🥰🥰

    BalasHapus
  4. Pendidikan sekolah dasar adalah pendidikan lanjutan setelah dari taman kanak kanak

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul banget dan sekolah SD sekolah sebelum smp. he..he..he...

      Hapus