Tragedi Mancing Haruan

Minggu pagi yang tidak panas juga tidak hujan. Bisa dibilang berawan lebih ke arah mendung. Sudah seminggu sebelum hari itu cuaca panas. Artinya bagi kami keluarga yang suka mancing saatnya mancing.
Subuh hari setelah melaksanakan ibadah sahur dan sholat subuh anak kami yang laki - laki terus - terusan mengajak mancing.
Ya mengajak terus karena sehari sebelumnya kita sempat membicarakan ingin mancing.
Saat itu hari masih subuh, masih cukup gelap namun anak laki - laki saya terus - terusan mengajak mancing.
Hingga akhirnya menunggu sedikit terang dan setelah sedikit tadarusan, kita bersepakan untuk pergi mancing.

Tragedi Mancing Haruan

Persiapan Mancing

Jam dinding menunjukan jam 06:15 persiapan seperti kail, umpan berupa serangga, senar, pelampung, pemberat dan tentu jorannya, gunting dan ember sudah selesai kita siapkan.
Setelah itu kami langsung berangkat mancing.

Ditempat Mancing

Tempat mancing kami kali ini adalah pinggir jalanan menuju Pantai Asmara tempat liburan Yang Sangat Asik.
Kami berangkat berempat, saya, istri, anak saya yang laki - laki dan doni ( adiknya istri)
Kurang lebih pukul 07 kami sampai di spot mancing.

Air tampak sudah surut, artinya ikan - ikan sudah ter-akumulasi di air yang lebih sedikit ketimbang saat banjir.
Saat kami tiba sudah ada beberapa orang sedang mancing dan membuat perangkap ikan. Tapi kami biarkan saja tidak mengganggunya khawatir membuyarkan konsentrasinya.

Mulai Mancing

Tak lama setelah kami sampai di tujuan semua peralatan mancing yang kami bawa kami siapkan. Tanpa menunggu lama umpan kami pasang pada kail dan langsung kami masukan dalam air.

Setelah beberapa saat menunggu tiba - tiba umpan Doni ada yang menarik, kemudian dibalas dengan sebuah tarikan lagi oleh Doni dan akhirnya ikanpun mengantung.

Selang beberapa saat lagi anak saya dan istri sayapun memiliki isyarat yang sama yaitu pelampungnya tenggelam. Dibalas dengan tarikan cukup kuat tiba - tiba ikanpun mengantung.

Tidak beberapa lama lagi giliran saya yang menarik ikan. hehehehe

Saya termasuk terakhir yang mendapatkan ikan. Kenapa demikian, karena saya bagian yang masang umpan dan melepas ikan. Jadi pasti semua minta lepaskan ikannya. Padahal terkadang saya aja belum beres masang kail. Belum lagi melepas ikan tangkapan punya anak saya dan pada saat yang hampir bersamaan istri saya juga minta lepaskan ikannya.

Dan hasilnya saya terakhir mancing.....
Tapi tak apa keseruan dalam liburan sederhana berupa mancing itu asikkkk.


Mancingpun berlanjut hingga hampir jam 8. Sampai Doni kali ini mendapatkan ikan yang cukup besar yaitu ikan haruan.

Tragedi Mancing Haruan

Saat ikan ditarik sakin kagetnya mendapatkan ikan haruan yang besar, nyangkutlah ikannya pada pohon - pohon yang ada disekitar sungai tempat kami mancing.
Ikanpun mengantung. Mau ditarik takut lepas ikannya, mau dibiarkan dulu takut lepas juga ikannya.

Pikiran cemerlangpun akhirya muncul, yaitu dengan mengendurkan senarnya sehingga ikanya lebih rendah dan bisa saya gapai.

Ikanpun bisa saya raih dan saya pegang. Selanjutnya adalah melepaskan kail dari mulut ikan.

Ikan terus meronto - ronta minta pulang, namun tidak saya bolehkan dan saya terus pegang ikan tersebut hingga akhirnya kail dibibir ikanpun terlepas. Ikan loncat, lepas dari tangan dan kemudian jatuh ketanah. Kemudian yang jadi masalah berikutnya adalah kailnya.
Setelah kail terlepas dari ikan dan saya berusa mengambil ikan yang terjatuh, ternyata kailnya nyangkut di kelingking saya.
Kailpun nancep cukup dalam. AllohuAkbar......

Tapi saya masih ingat dengan ikan hingga saya injak ikannya supaya tidak kabur. Ikanpun di masukan dalam ember oleh istri saya dan dikelingking saya masih tertancap kail pancing.

Saya coba tarik tapi sangat susah sekali. Tidak bisa dilepas karena di ujung kail ada bagian penguncinya sehingga jika sudah tertancap akan sangat sulit untuk lepas.

Melihat keadaan seperti itu anak laki - laki saya tiba - tiba menangis melihat bapakya terkena kail, kasian mungkin ya.

Sayapun tetap mencoba mencabutnya tapi tidak bisa, higga akhirnya saya minta diambilkan gunting.

Saya potong senarnya dan membiarkan kailnya tetap tertancap dikelingkin dan berkata: "Yauda kita akhiri mancingnya dan pergi ke Pak Barjo ( klinik subarjo) atau Pak Agus untuk dicabut. Mana saja yang buka dan paling cepat."
Istri dan anak - anakpun setuju.
Kemudian angkutanpun dikendalikan oleh istri saya meluncur meninggalkan tempat mancing.

Tragedi Mancing Haruan

Yang terkena kail padahal kelingking tapi kenapa saya tiba - tiba pucet, keringat dingin. Mungkin karena kaget kali ya.
Maklum saya memikirkan nanti pasti dibelah dan disuntik.

Tempat berobat yang terdekat dengan tempat kami mancing adalah Klinik Pak Subarjo. Tapa mikir panjang lebar akhirnya kita menuju ketempatnya mudah - mudahan saja buka.

Ahamdulillah buka, kamipun ucapkan salam dan Pak Barjopun datang.

Setelah menanyakan kenapa dan ada apa, sayapun menceritakan kejadiannya sambil menujukan jari kelingking lengkap dengan kail yang menacap.
Rada malu juga sih. hehehehe...

Setelah itu pak barjo mengambil suntikan dengan cairan didalamnya dan Tang.
Waduh tang.....
Hadeeehhhhhhh...
Pake tang.
Tapi mau pake apalagi kalau bukan tang masa pake bor....
Karena dengan di cabut tidak akan menambah luka sobek lebih lebar lagi.

Jari sayapun dipegang ditempelkan dan ditusukanlah jarum suntik yang berisi cairan yang dibawa tersebut.
Saya ga mikir sakit lagi deh yang penting tu kail ilang dari jari.

Kemudian saya ditanya gimana sakit?

Saya bilang aja masih, hingga akhirnya seperti kesemutan tak berasa sakit lagi.

Tanpa panjang lebar kail dicabut dari kelingking, terasa daging kelingking tertarik tapi tidak sakit namun tak berani saya melihat. Ngeriiii..

Anak saya melihat tiba - tiba nangis lagi, mungkin merasa kasian sama saya dan melihat kengerian mencabut kail. Akhirnya saya suruh keluar rungan saja.

Akhirnya beberapa saat kemudian kailpun terpisah dari kelingking saya. Alhamdulillahm lega dah....

Terimaskih ya Alloh, terimaksih pak Barjo. Kailpun lepas.

Dibesihkanlah luka bekas kailnya dan diberikan plester dan pulang kerumah.

Kemudian saya istirahat sebentar kira - kira sudah tenang. Saat itu tidak bisa makan dan minum karena kami sedang puasa. Setelah istirahat dan merasa baikan, kamipun berangkat mancing lagi. hahahahha...

Kali ini tidak hanya berempat, mertua saya dan anak saya yang perempuanpun ikut...

Jadi rame deh. Penasaran dengan ikan yang didapatkan Doni kali aja masih banyak.

Lanjut mancinggggggg.....

Dasar Keluarga Suka Mancing

15 komentar untuk "Tragedi Mancing Haruan"

  1. Itu mah namanya bukan tragedi, namanya ketagihan.
    Sudah kena halangan atau musibah eh masih lanjut mancing juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha bner juga ya ketagihan. udah tau bisa terjadi kecelakaan eh masih aja mancing lagi

      Hapus
    2. Haha.. mangs Abdul ceritanya ketagihan nih :D

      Hapus
    3. ia mas saya ketagihan kalo gitu. mau ikutmas

      Hapus
  2. He..he..
    Pasti besok mau coba lagi, sekalipun ada tragedi, biasanya besok ketagihan pingin mancing lagi 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. ia betul sekali. meski tidak besiknya tapi rencana sudah terjadwal untuk mancing lagi

      Hapus
  3. ya..zaman anak anak kecil saya suka mancing udang..

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya belum pernah mancing udah dan sepertinya triknya sangat berbeda sekali dengan mancing ikan. tarikannya berbeda

      Hapus
  4. Dunia permancingan memang tak bisa diduga mang,, kadang lagi asyik mancing ada saja musibah yang didapatkan,, kalau musibah atau tragedi yang biasanya bikin naik darahmah kalau pancingan saya nyangkut,,,
    Sepertinya ditempat mang aduls spotnya bagus - bagus yah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener banget paling kesel, paling kehel usep nyangkut atau pas ikan sudah menggantung di kail tiba - tiba nyemplung lagi. hendeuel pokonamah

      Hapus
    2. spotnya saat ini masih lumayan mas. masih ada aja ikannya. kalo dulu lebih hebat alagi air selokan aja ada ikan gabusnya. tapi sekarang udah mulai rusak

      Hapus
  5. Wahaa ga tobat aja udah kena mata pancing mang.

    Ngilu juga kalau dibayangin euy. Naudzubillahiminzalik

    BalasHapus
    Balasan
    1. ia mas bikin ngilu tapi kalo udah kejadian ga mikir lagi, yang kepikiran supaya tu pancingan lepas aja dari jari.

      Hapus
  6. Saya juga suka mancing mas tapi gak pernah pakai kail yang sebesar itu solanya disini ikannya kecil.Wah pasti cenut cenut tuh tangannya ketancap pancing?

    BalasHapus
    Balasan
    1. justru itu mas saya heran g ada cenut2 cuman ada sidikit perih. kayanya sakit itu bagian kulit aja mas pas dging g sakit

      Hapus